Ia adalah seorang nashrani pada mulanya. Pernikahannya baru berusia beberapa hari ketika ia memilih bergabung bersama kafilah nainawa, kafilah cinta putra fatimah. Sebagai seorang isteri yang merindu menikmati kebahagian dalam lipatan-lipatan detik siang dan malam di sisi suami pada hari-hari pertama penikahan, Haniyah tentu saja dirundung kesedihan menjadi-jadi. Haniyah akan merajut duka, di saat seharusnya merajut bahagia.
Sebagaimana sang suami, Wahab, jiwa Haniyah seluruhnya telah terbakar api cinta. Cinta membuat kesedihan Haniyah hanya mengajukan satu syarat kepada suaminya sebelum benar-benar terjun ke medan laga menghadapi ribuan pasukan pembela penguasa tiran yang menggemari arak dan suka melecehkan perempuan. Sebuah syarat yang sama sekali tak berusaha menghalangi. Syarat berupa janji yang mustahil ditolak untuk ditunaikan. Di depan putra Nabi, Haniyah meminta sang ksatria berjanji. Disaksikan manusia yang bibirnya sering dikecup nabi, Wahab menerima syarat Haniyah dan berjanji bahwa ia tidak akan meninggalkan Haniyah di hari kiamat kelak.
Cinta membimbing dan mengantar jiwa mereka bergerak menjemput syahadah bersama kafilah imam Husain. Jiwa mereka terbakar oleh api cinta yang sama, hingga "tak bisa hidup tanpamu" maknanya mengkristal menjadi "meraih syahadah bersamamu".
Wahab Al-Kalbi syahid oleh panah, pedang dan tombak pasukan musuh setelah sebelumnya mencerai-beraikan musuh dengan sabetan pedangnya. Haniyah mendatangi ksatrianya yang roboh dengan tangan dan kaki tertebas. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun. Haniyah senandungkan duka menyayat hati. Haniyah berharap bisa ikut serta suaminya menemui Tuhannya. Begitu senandung harapannya usai, tiba-tiba sabetan pedang musuh menebasnya dan mengantarnya menyusul sang suami.
Kepala Wahab dilemparkan ke hadapan ibunya setelah dipisahkan dari tubuhnya. Dengan gagah berani, ibundanya berjalan menuju barisan pasukan musuh sambil menenteng kepala putranya. Ia melemparkan kepala putranya ke hadapan musuh sambil berkata : Kami tak pernah mengambil lagi apa yang sudah kami berikan di jalan Allah.
0 Komentar