Header

Header

GEMUK IS SEKSI

Poto : Nakita.ID - Grid.ID
Salah satu kritik Erich Fromm dalam Seni Mencinta (The Art Of Loving) terhadap manusia modern adalah karena kekeliruannya memahami cinta. Manusia modern memahami cinta bahwa persoalan cinta adalah persoalan “dicintai” ketimbang “mencintai”. Oleh karena itu, persoalan terpenting bagi kebanyakan orang adalah bagaimana agar bisa dicintai, bukan mencintai. Karena masalahnya bagaimana agar bisa dicintai, maka orang-orang berusaha mengatasi masalahnya dengan jalan mengemas dan menghadirkan dirinya secantik, semenarik dan seseksi mungkin dalam pandangan lawan jenisnya. Tentu saja, cantik, seksi dan menarik tampilannya akan hadir dengan warna dan bentuk yang berbeda pada setiap masa, dari generasi ke generasi.

Di belahan bumi yang lain, nun jauh di sana, di salah satu desa di Mauritania, gemuk bukanlah suatu hal yang mesti dikeluhkan, diatasi apalagi dikutuk.  Karenanya, tidak ada aktifitas pengkurusan atau diet-dietan di sana. Menjadi gemuk merupakan sesuatu yang harus terpenuhi. Bukan hanya karena gemuk melambangkan status sosial, tetapi juga karena gemuk itu cantik dan seksi. 

Hal yang menjadi kekhawatiran para ibu di sana adalah jangan sampai anak perempuannya tumbuh dengan tubuh yang langsing, terlebih lagi kurus. Langsing dan kurus bagi anak perempuan adalah dosa dan kesalahan dan akan diganjar dengan hukuman yang mengeneskan ; menjomblo sepanjang hayat. 

Karena itu, para ibu akan mendorong bahkan memaksakan anak perempuannya untuk terus makan daging dan meminum susu sebanyak-banyaknya. Jika anaknya menolak, maka kakinya akan dijepit sekeras mungkin sambil meminumkan susu kepada anaknya. Ibunya tidak mau peduli walau anaknya menangis dan muntah-muntah karena perutnya tak lagi mampu menampung makanan. 

Sang anak harus cantik dan seksi. NKRI, ups.. gemuk adalah harga mati! Tentang penyakit yang mengintai di balik timbunan lemak dalam tubuh, hal tersebut bukanlah perkara yang terlalu penting. 

Jauh sebelumnya, gemuk pada suatu waktu memang merupakan lambang kecantikan, hingga tiba masanya kegemukan digeser kekurusan. Maka berlomba-lombalah sebagian orang (wanita) mengurangi asupan makanan dengan beragam cara dan metode. Bagi mereka yang religius dan berharap sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, maka mereka akan memilih berpuasa, insya Allah kurusnya dapat, pahalanya dapat. La'allakum kuruusyan.

Posting Komentar

0 Komentar