Jawara tingkat RW yang sekali berdehem sanggup membuat seisi kampung berkeringat dingin, ketika ia berhaji, harus rela melipat rapih predikat jawara yang disandangnya. Di hadapan Tuhan, ia adalah yang merendahkan diri, menundukkan hati dan pandangannya, tidak berbeda sedikitpun dengan manusia lain.
Berhaji adalah jalan kembali kepada Allah. Ia adalah proses belajar mati. Setiap orang harus rela menanggalkan aneka kemikmatan dan beragam kemewahan duniawi serta ikhlas berpisah dengan keluarga yang amat dicintai untuk bertemu Sang Pencipta.
Berhaji dan kematian adalah sama-sama kembali kepada Sang Pencipta. Bedanya, menurut Ibnu Arabi, kematian adalah kembali dengan terpaksa, rujuk idhthirari. Sementara berhaji adalah proses kembali kepada Sang Pencipta dengan sukarela, rujuk ikhtiyari.
0 Komentar