Header

Header

MARI BELA WARUNG TETANGGA

Kaum kafir Quraisy setelah tidak mampu membunuh Rasulullah saw, maka mereka bersepakat untuk mengucilkan Rasulullah saw. Mereka bersepakat untuk memboikot Rasulullah saw dan umat muslim.
Karena ulah kaum kafir Quraisy yang melakukan boikot ekonomi, Rasulullah saw dan pengikutnya didera penderitaan yang luar biasa. Mereka tidak bisa melakukan transaksi jual beli dengan para pedagang yang didominasi oleh orang kafir yang menentang dakwah dan memiliki sikap panatik terhadap suku dan pemimin mereka.
Boikot yang dilakukan oleh kaum kafir ini sejatinya juga adalah upaya pembunuhan dalam wajah yang lain. Membiarkan Rasulullah dan pengikutnya mati kelaparan. Boikot kaum kafir itu berlangsung selama 3 tahun, dan riwayat yang lain menyebutkan hanya berlangsung 2 tahun. Selama dalam masa pemboikotan, di tengah terik matahari makkah yang laksana neraka, kaum muslim mengalami kesulitan dan penderitaan yang amat sangat, sampai-sampai mereka harus makan kulit pohon dan dedaunan.
As-Suhaili menceritakan bahwa jika ada rombongan dari luar kota Makkah, para sahabat nabi pergi ke pasar untuk membeli makanan untuk kebutuhan keluarga mereka. Melihat keadaan itu, Abu Lahab berteriak,  "Hai pedagang, naikkan harga bagi para pengikut Muhammad agar tudak mampu membeli apa-apa". Maka, mereka menaikkan harga sehingga kaum muslim terpaksa pulang dengan tangan hampa, menemui anak-anak mereka yang kelaparan. (de grit episod op Muhammad : Al Buthy)
Apa yang dilakukan oleh cangkang-cangkang kapitalis yang berwujud indo-indoan dan alfa-alfaan, midi dan mart dan yang dilakukan oleh pembesar-pembesar kaum kafir terhadap Nabi Saw dan pengikutnya sama saja : sama-sama melakukan upaya pembunuhan. Kalau kaum kafir ingin membunuh Nabi saw, maka kaum kapitalis melalui tangan Midi dan Mart hendak membumi hanguskan para pedagang kecil, pakkio-kios yang ada di kota sampai ke pelosok kecamatan.
Wajah Midi dan Mart yang cantik memang sangat menarik-narik hati serta dengan mudah membuat klepek-klepek hati masyarakat kelas menengah yang dilanda penyakit gengsi akut . Masyarakat yang diliputi kebahagiaan tak terperi, berbunga-bung saat mereka keluar dari Midi dan Mart meskipun sebenarnya cuma beli sebungkus minyak goreng, sebotol lombok dan sabun cair. Karena gengsi, mereka tidak pernah mempertimbangkan berapa selisih harga barang yang dibeli di Midi/Mart dengan harga di kios-kios milik masyarakat. Kerena kebiasaannya menawar harga yang tidak ketulungan, maka membeli di Midi/Mart adalah solusi menyembunyikan kekikirannya, kezalimannya menawar harga ketika berbelanja. Dengan berbelanja di toko dengan sistem pengelolaan keuangan modern, diam-diam dalam hati mendapuk diri sebagai manusia modern dan lupa bahwa mereka punya andil yang sangat besar dalam upaya pembunuhan terhadap pedagang kecil. Mereka, secara tidak sadar menjadi komplotan para kapitalis.
Ayo, mari kita sama-sama melakukan aksi boikot balik atas "boikot" yang dilakukan cangkang kapitalis itu terhadap pedagang kecil kita. Lupakan dan jangan tergiur diskon, kemurahan serta kemudahan yang ditawarkan. Bisa mengutang di pedagang kecil tetangga kita tanpa sepersen pun bunga, itu melampaui segala kemurahan dan kemudahan yang ditawarkan oleh Midi/Mart, apalagi hanya sekedar diskon.
Pada salah satu sudut di pasar Cermee Bondowoso, kata isteri saya, sebuah Midi/Mart tumbang dan gulung tikar. Tentu saja, penyebabnya bukan karena tampilannya yang tidak menarik, banyaknya tikus berkeliaran di tumpukan barang, senyum dan keramahan karyawannya terlampau mahal atau karena sepinya tawaran diskon, tapi masyarakat setempat lebih suka berbelanja di toko tetangga dan, mungkin, karena berbelanja di toko milik tetangga lebih mudah karena tinggal nunjuk, bawa pulang lusa baru dibayar.
Tidak ada kata terlambat, yang ada hanya komitmen. Niat kita, tentu saja, untuk tetap memberikan nafas kepada para pedagang kecil agar tidak habis dilindas.
Himbau keluarga terdekat Anda untuk melakukan aksi Boikot Midi/Mart. Anjurkan juga untuk melakukan aksi Like, Share dan mengetik Amin di kolom komentar. Mudahan-mudahan kita semua diberkahi oleh Allah Swt malam Lailatul Qadr.
Jangan takut memboikot. Ingat,  NU juga mau memboikot kebijakan Kemendikbud soal Full Day School loh. :

Posting Komentar

0 Komentar